theurbandog-mpls – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk “menyelesaikan pekerjaan” melawan Iran dengan dukungan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di Jerusalem pada hari Minggu.
Netanyahu menekankan pentingnya kerja sama antara Israel dan Amerika Serikat dalam menghadapi ancaman Iran. “Israel dan Amerika berdiri bahu-membahu dalam menghadapi ancaman Iran. Kami sepakat bahwa para Ayatollah tidak boleh memiliki senjata nuklir dan kami juga sepakat bahwa agresi Iran di kawasan ini harus dihentikan,” kata Netanyahu.
Netanyahu juga menyoroti tindakan militer Israel dalam beberapa bulan terakhir yang telah melemahkan gerakan Hezbollah di Lebanon selatan dan menargetkan ratusan sasaran di Suriah untuk mencegah pembukaan front baru yang didukung Iran melawan Israel. “Jika ada kekuatan lain yang percaya bahwa Israel akan membiarkan kekuatan-kekuatan yang bermusuhan menggunakan Suriah sebagai basis operasi melawan kami, mereka sangat keliru,” tegas Netanyahu.
Rubio, yang sedang melakukan kunjungan resmi pertamanya ke kawasan tersebut sejak menjadi Menteri Luar Negeri, menegaskan kembali dukungan Amerika Serikat terhadap Israel. “Di balik setiap kelompok teroris, di balik setiap tindakan kekerasan, di balik setiap aktivitas destabilisasi, di balik segala sesuatu yang mengancam perdamaian dan stabilitas bagi jutaan orang yang tinggal di kawasan ini adalah Iran,” kata Rubio.
Pertemuan ini juga diwarnai dengan pengiriman bom berat MK-84 dari Amerika Serikat ke Israel slot kamboja. Pengiriman ini merupakan bagian dari dukungan militer yang diberikan oleh pemerintahan Trump setelah sebelumnya ditahan oleh pemerintahan Biden. Bom-bom ini dianggap sebagai aset signifikan bagi Angkatan Udara Israel dan Tentara Pertahanan Israel (IDF), dan menunjukkan kekuatan aliansi antara Israel dan Amerika Serikat.
Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Trump dan pemerintahannya atas dukungan yang tidak tergoyahkan ini. “Dengan dukungan Presiden Trump, saya yakin kami dapat dan akan menyelesaikan pekerjaan ini,” kata Netanyahu.
Pengiriman bom berat ini juga menandai perubahan kebijakan dari pemerintahan Biden, yang sebelumnya menahan pengiriman bom-bom tersebut karena kekhawatiran tentang dampaknya pada daerah-daerah yang padat penduduk di Jalur Gaza. Namun, pemerintahan Trump memutuskan untuk melanjutkan pengiriman ini, yang disambut baik oleh Israel.
Netanyahu juga menyampaikan bahwa Israel dan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Trump memiliki strategi yang sama dalam hal kebijakan di Jalur Gaza. “Saya ingin meyakinkan semua orang yang mendengarkan kami, Presiden Trump dan saya bekerja dalam kerja sama dan koordinasi penuh,” kata Netanyahu.
Rubio menambahkan bahwa Hamas tidak boleh diizinkan untuk terus beroperasi sebagai kekuatan militer atau pemerintahan. “Selama Hamas berdiri sebagai kekuatan yang dapat mengancam dengan kekerasan, perdamaian menjadi mustahil,” tegas Rubio.
Kunjungan Rubio ke Israel juga mencakup pertemuan dengan pejabat-pejabat Israel lainnya dan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di Jerusalem. Setelah Israel, Rubio dijadwalkan akan melanjutkan perjalanannya ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Dengan dukungan militer dan politik dari Amerika Serikat, Israel tampaknya semakin bertekad untuk menghadapi ancaman dari Iran dan kelompok-kelompok yang didukungnya di kawasan tersebut. Netanyahu dan Trump berkomitmen untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan ini dan memastikan stabilitas di Timur Tengah.